Sudah Menonton Film Pendek Laut Bercerita?

Be-Read Talk
4 min readSep 2, 2021

--

Para pembaca buku Laut Bercerita karya Leila S. Chudori pasti sangat menantikan event diskusi dan nonton bareng Laut Bercerita.

Poster Event Nobar dan Diskusi Laut Bercerita Batch #2

Beberapa waktu yang lalu saya melihat poster nobar Batch #2 film pendek laut bercerita. Beruntung, saat hari H pemesanan tiket, saya berhasil mendapatkan satu kursi kosong. Sekitar 800 tiket sepertinya sold out pada 2 menit pertama. Sungguh antusias yang luar biasa. Event diskusi dan nonton ini diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2021 melalui zoom meeting. Setelah berhasil memesan tiket, saya langsung mendapatkan email invoice pemesanan tiket dan informasi link zoom meeting yang akan digunakan saat pemutaran film nanti.

Saya merasa sangat excited karena selama ini hanya melihat respon antusias dari teman-teman yang telah menonton film pendek tersebut. Hingga saya menaruh ekspektasi sangat tinggi terhadap film tersebut, yang saya tahu kemudian ini adalah sesuatu yang salah.

Hari H forum diskusi dan nobar akhirnya tiba. Link zoom dibuka pada pukul 18.50 WIB. Saat bergabung, kita akan diarahkan untuk melakukan daftar ulang untuk menghindari adanya penonton gelap. Daaan, yah. Kegiatanpun dimulai.

Pertama kita akan diberikan tayangan behind the scene pembuatan film pendek Laut Bercerita. Kemudian dibacakan peraturan kegiatan. Dan akhirnya, sesi pemutaran film. Pada saat film diputar, pastikan sinyal kalian dalam kondisi baik karena jika kamu tiba-tiba terlempar dari zoom meeting, kamu tidak akan bisa bergabung kembali sampai film selesai diputar.

Dan. Film pun diputar.

Film berdurasi sekitar 30 menit ini sedikit banyak mewakili 350 halaman pada buku Laut Bercerita.

Kesalahan kedua yang saya lakukan adalah, menonton dengan ponsel. Sebenarnya dari awal sudah diperingatkan untuk menonton lewat leptop untuk mendapatkan pengalaman menonton terbaik. Tapi karena kuota saya sedang tidak banyak, saya memutuskan untuk menonton di ponsel saja. Jadilah saya menonton dari layar kecil ini dan itu cukup tidak memuaskan untuk saya.

Film diawali dengan monolog Biru Laut, dan berakhir dengan visualisasi kegiatan kamisan di Istana Merdeka.

Beberapa adegan membuat saya trenyuh. Merinding, tapi tidak sampai menitikkan air mata. Berbeda dengan beberapa teman yang juga mengikuti event ini. Mereka sampai menangis, mungkin.

Karena ini berupa film pendek, banyak peristiwa dalam buku yang tidak muncul. Tentu saja karena keterbatasan waktu. Seperti tokoh Kinan dan peristiwa perlawanan di beberapa daerah, konflik penghianatan serta beberapa peristiwa lain tidak muncul. Film ini berfokus pada kondisi Laut dan teman-temannya di sel tahanan bawah tanah, serta keluarga Laut.

Tokoh Laut, Alex dan Sunu diperankan dengan sangat baik oleh para aktor. Penyiksaan di sel tahanan benar-benar membuat saya merinding. Gambaran yang ditampilkan benar-benar mewakili halaman pada buku.

Saya menilai tokoh Asmarajati adalah seorang wonder woman pada buku. Seseorang yang tegar, kuat, dan orang petama yang menerima kepergian Laut di keluarganya. Namun pada film, saya melihat Asmarajati sebagai orang yang paling kehilangan Laut. Mungkin karena bagian yang difilmkan terbatas pada beberapa adegan saja. Bagian perjuangan Asmara dalam komisi pencarian orang hilang tidak dimunculkan dalam film.

Anjani? Tentu saja dia terlihat seperti orang yang berbeda setelah kepergian laut. Dalam diskusi setelah pemutaran film, Dian Sastrowardoyo mengaku lebih jatuh cinta pada peran Kinan daripada Anjani. Dan jika suatu saat akan dibuat film dengan durasi yang panjang, Dian lebih memilih untuk menjadi Kinan. Tapi pendapat itu tentu saja segera mendapat jawaban dari penulisnya, bahwa kalaupun nantinya akan dibuat film utuhnya, peran para tokoh tidak mungkin diubah atau diganti. Dian dan seluruh narasumber tentu saja tertawa menanggapi hal itu.

Kinan seorang wanita yang kuat dan berani. Dian merasa memiliki beberapa persamaan dengan Kinan. Namun karena dalam film pendek ini, tokoh Kinan tidak dimunculkan(karena jika Kinan muncul, dibutuhkan durasi yang lebih panjang dan lokasi syuting yang lebih banyak). Leila, Pritagita Arianegara(Sutradara), Gita Fara(Produser) serta seluruh crew menggarap film ini selama 3 bulan. Sebuah waktu yang singkat untuk membuat sebuah film.

Sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa. Untuk kamu yang tertarik menonton film pendek ini, kamu harus membaca bukunya terlebih dahulu agar memahami alur film. Karena adegan yang ditampilan merupakan potongan-potongan kecil dari halaman-halaman buku Laut Bercerita. Kamu dapat membeli buku fisiknya di toko buku, atau membacanya pada aplikasi Gramedia Digital dengen berlangganan buku fiksi secara premium.

Menurut saya, jika Dian Sastrowardoyo nantinya menjadi Kinan, peran Anjani akan sangat cocok diperankan oleh Maudy Ayunda. Menurut kalian yang sudah menonton bagaimana?

Tampilan pada Zoom Meeting saat Sesi Diskusi Berakhir

Untuk kamu yang belum menonton, mari kita sama-sama menanti adanya Batch #3 event ini.

--

--

Be-Read Talk
Be-Read Talk

Written by Be-Read Talk

What's your colour? I could be every colour you want.

No responses yet